Tubuh Perempuan


Perempuan, makhluk misterius dengan segala keunikannya. Mereka menghasilkan sel telur mengandung, melahirkan, menyusui untuk kebutuhan melanjutkan keturunan. Dan satu lagi punya tingkat kebaperan yang cukup meluber. Saya dulu tak terlalu resah dengan itu karena saya pikir normal normal saja.

Jika ada betina ada juga jantan. Jika ada perempuan ada juga yang di sebut laki laki. Makhluk hidup yang sama halnya seperti perempuan hanya saja tidak menyusui, tidak mengandung, tidak melahirkan dan tidak tidak lainnya. cukup sama kan? Hanya di tambah kata tidak saja.

Kemarin saya sedikit tidak nyaman dengan ucapan seorang. Tentang keinginannya pada tubuh pasangannya. Teman saya seorang laki-laki yang pacarnya seorang perempuan. Sejak awal dia selalu menegaskan, perempuan itu akan tenang kalau punya anak. “Kalau nanti punya anak pasti semua masalah selesai, tidak usah mikir yang macam macam fokus saja ngurus anak”.

Saya tidak suka dengan pandangannya. “Semua akan baik-baik saja jika sudah punya anak”. Padahal dia tidak ikut melakukan ritual keharusan seorang perempuan tapi dia sudah menentukan tubuh pasangannya akan jadi seperti apa.

Pada dasarnya normal perempuan punya anak. Tapi akan menjadi aneh jika orang lain yang menentukan. Kapan, berapa, bagaimana ?. Saya seorang perempuan bukan berarti saya tidak ingin punya anak, hanya saja seperti sebuah kewajiban. Bukankah orang lain punya kewajiban menghargai tubuh perempuan.

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman KRS an yang pertama

30 Menit Sesi Akhir

Memasukkan Gambar Pada Eclipse