Sebuah Kata Approve


“Bekerja sesuai pasion itu tidk pernah ada, yang ada bekerja dengan sepenuh hati tanpa rasa bosan “ ujar atasan tempat saya bekerja saat rapat rutinan kantor. Saya bekerja di sebuah rumah produksi animasi kecil di kota Solo. 

Sewaktu kecil saya begitu bercita cita ingin memajang nama sebangai seorang duber di dalam credit title sebuah film. Rasanya keren saja jika nama saya terpampang di tv meskipun itu hanya berjalan dari bawah ke atas. Saking inginnya nama ada di sana, Sampai-sampai saya hafal betul nama-nama duber pengisi suara serial Sinchan karena itu adalah kartun fovorit saya ketika kecil. 

Saya tak pernah berpikir macam-macam ketika menontonnya yang ada hanya lucu-lucu dan lucu. Ya terkadang bahkan membuat saya menangis atau bersemangat. Ya itulah hipnotis dari film kartun di tonton berkali-kalipun tak akan membosankan dan tetap selalu berkesan. 

 Bekerja di industri film tak pernah terbayangkan sebenarnya, karena saya baru mengenal animasi ketika kuliah saya menginjak pada batas akhir. Waktu itu saya mendapatkan mata kuliah grafika komputer. Disanalah saya berkenaln dengan animasi 3 dimensi. Dimana orang yang tidak bisa menggambar dapat membuat film animasi yang sangat keren. Dan karena saya tidak bisa menggambar jatuhlah saya pada animasi 3 dimensi. 

Akhirnya saat penentuan apa yang akan saya bawa menjadi tugas akhir, pilihan saya jatuh pada augmented reality. Penggabungan animasi dan game programing. Ya mau tidak mau jurusan saya menuntut demikian. Karena sulitnya akses tentang animasi saya memutuskan untuk magang di salah satu studio di malang. Syukuurlah diterima dan mendapatkan tempat yang pas setelah mengalami beberapa penolakan. 

Dan dari situlah saya mulai paham tentang pipe line sebuah produksi animasi. Yang njelmetnya luar biasa. Film 4 menit saja butuh waktu 2 bulan pengerjaan itupun dengan kapasitas 10 orang yang mengerjakan. Namun masih bisa nambah lagi tergantung tingkat kerumitannya. Dan jangan lupa kata2 revisi. Itu jadi menu wajib di indutsri animasi. 

Jadi jangan pernah berfikir mengerjakan satu kali dan langsung approv. Itu mustahil kawan. Kecuali kamu sutradaranya. hahahhaha

Kalau ditanya pasti menyenangkan bekerja di animasi setiap hari melihat film kartun atau menyenangkan lainnya. Jawabannya bekerja di industri animasi itu melelahkan. Kadang bisa pulang sampai larut, muncul kebosanan tingkat dewa lantaran pekerjaan yang menumpuk atau aproval sutradara yang super jlimet. Tapi jika ditinggalkan ada ada rasa kangen yang tak terbendung. Ya begitulah menurut saya. 


Tapi disitulah letak bahagianya. Sangat menyenangkan ketika saya mendapatkan sebuah kata approve.

Gambar di ambil dari Travelweek

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman KRS an yang pertama

30 Menit Sesi Akhir

Memasukkan Gambar Pada Eclipse