Dan Kau Tampan



Kehilagan, mungkin itu kata yang pantas untuk ku malam ini. Ketika aku dan kamu tak lagi bersama seperti dulu. Seperti kata yang bercerai berai dalam satu kalimat. Kita tak lagi saling melengkapi karena aku dan kamu tak lagi saling memiliki.
Sedih, rasanya seperti sebagaian hati telah berlubang, remuk bahkan hancur. Termakan oleh ulat rindu yang menyengsarakan. Tentu ada air mata, tentu juga ada semilir duka. Entah sampai kapan rasa ini bisa terlewati. Kita memang telah dewasa. Dan dewasa itu bisa merelakan untuk saling melepaskan, untuk saling melambaikan tangan. 

Katamu kita tidak berpisah. Hanya raga kita saja yang saling berjauhan. Kita bisa selalu bertemu dalam nyata maupun dalam doa. Aku berharap ini bukan kepergian. Hanya kita sama sama punya jalan yang berbeda untuk menuju impian. Aku dan kamu mencari jalan terbaik untuk masing masing dari kita.

Aku begitu takut untuk melepasmu. Begitu takut untuk melihatmu memeluk orang lain selain aku. Aku takut orang lain menghujammu dengan ucapan perhatian. Aku tak bisa meraihmu. Bahkan puluhan kata cintaku tak bisa menembus ruang ruang hatimu.

Aku bodoh teramat bodoh mencitai orang yang selalu melihatku namun tak bisa menyadari seberapa besar rasa cintaku. Aku ingat saat pertama kali aku bersandar di bahumu nyamanmu. Kamu ibarat udara. Dalam nafasku selalu saja ada namamu yang selalu membuat aku tercekat saat namamu tak lagi ada di fikiranku.

Apa ada yang salah dengan aku. Atau kamu ynag tak pernah faham tentang aku. Jelaskan padaku apa yang salah dengan aku. Kenapa kamu begitu cepat memenuhi relung relung hati tanpa butuh teori dan basa basi.

Aku melihatmu, mengenalmu, merindukanmu dan mencitaimu. Kamu menjelma menjadi impian yang ku sembunyikan dalam hatiku. Aku memang pandai menyembunyikan banyak hal. Salah satunya menyembunyikan namamu di setiap udara yang aku hirup.

Ketahulah tampan aku sedang melawan jutaan asap rokok yang menggantung di admosfer dunia. Melawan rasa rindu yang berterbangan di udara dunia. Tolong beri aku. Biarkanlah lepas emas dari tanganku asal tidak kamu dari diriku. Pelukmu itu menguatkan, tolong jangan biarkan aku melepaskan. SRasanya menyebalkan saat aku tak bisa menebak isi hatimu. Aku terlalu takut mengartikan kata-kata manismu yang tak hanya kau tunjjukan untukku. Tolong

Comments

Popular posts from this blog

Memasukkan Gambar Pada Eclipse

Pengalaman KRS an yang pertama

Cara Skinning Bone Manual Dengan Blender