saya ingin tapi saya tidak bisa



Sebuah proses atau memang aku yang tak pernah berusaha untuk faham dan tau. Kenapa pola pikir dan caraku berbeda. Jika aku benar-benar mengikuti hal itu aku akan merasakan apa yang namanya tersisihkan dari kehidupan masyarakat.
Aku baca dah tu tulisan, trus aku resapi kayaknya mah udah 2 – 3 kali tapi masih gak paham paham heheheh. Mulai membaca paragraph pertama yang isinya itu udah contoh tentang bagaimana penilaian atau dalam bahasa kerennya stereotip itu bisa menimbulkan pendiskriminasian dalam berbagai hal. Contohlah orang-orang afrika yang berkulit hitam dibawa ke amerika untuk di jadikan budak budak industry. Ada sebuah cerita menarik di sini
Perbudakan dengan segala dimensinya, khususnya perbudakan secara Ras, sudah sedemikian lama terjadi dengan skenarionya sendiri di wilayah amerika. sebagai contoh dari 3 orang pelayan, Orang amerika yang lari, kemudian tertangkap di Virginia 1640, ada 2 orang berkulit putih, mendapat hukuman yaitu perpanjangan masa mengabdi selama 4 tahun, namun apa yang terjadi dengan orang ke-3 yang berkulit hitam? adalah sangat kontras yaitu perpanjangan masa mengabdi selama seumur hidup. di beberapa Negara bagian lain juga menerapkan kebijakan yang timpang ini, yang intinya merendahkan martabat dan status bangsa kulit hitam, antara lain, seperti di Virginia(1622) dimaklumkan bahwa status keturunan laki-laki putih dan perempuan negro, mengikuti garis keturunan ibunya, ketimpangan lain juga terlihat di pada tahun 1664 di Maryland. ada peraturan pelarangan kawin campur antar ras. juga di South Carolina 1690 dinyatakan bahwa budak sebagai  sebuah “Real Estate”(harta tidak bergerak) di kutip dari Lawrence H. Fuchs, Kaleidoskop Amerika (Ras,Etnik dan Budaya warga)1 hal:95
Itu hanya satu dari ratusan bahkan jutaan hasil dari penilaian yang telah dibuat. Mereka pastilah berfikir karena mereka manusia, tapi bagaimana jika dalam pikirannya telah di tanamkan “mengabdilah pada majikanmu tidak peduli apapun yang terjadi meski tidak di bayar yang penting menurut pada majikan dan jika kamu tidak menurut itu bukan sesuatu yang dianggap baik bagi tuannya ataupun sesamanya.
Bagaimana cara merubah keadaan ? Pandanganku pun melayang pada sebuah masa lalu ketika aku berada dalam resepsi perkawinan seorang saudaraku. Dalam acara resepsi itu ada satu hal yang janggal menurutku. Mengapa resepsi itu di adakan padahal akad saja belum terucap oleh mempelai pria. Aku pun bertanya pada saudaraku yang juga ikut dalam barisan undangan yang tadi berangkat bersamaku
“kenek opo kok wes resepsi, la wong akadte ae lo durung” tanyaku.
“yo kanggo pantes-pantesan tok” jawabnya.
“loh kan akadte ae durung emang oleh ta?” tanyaku.
“ya gak po po. nginiki kan melu salon seng ngerias to” dia menjelaskan .
 “Cuma entok foto lak an ?” tanyaku lagi mengejar jawabannya.
“iya kanggo kenang-kenangan” jelasnya.
Di tengah tengah acara nama ayahku di panggil untuk menjadi wali dari sang mempelai pria. Dengan bingung
aku bertanya lagi “loh kok ayah seng mewakili ?”
dia pun menjawab “la bapak e gak iso og”
tak berhenti di situ aku bertanya lagi “emang oleh ?”
dia pun menjawab “ya piye maneh la wong bapak e ya sibuk nek omah og”
“la kan aku ae gurung pernah sungkeman mbek ayah ?” gurauku takut menyinggung perasaannya
“kanggo pantes-pantesan mosok gak enek waline” jelasnya dengan nada di tekan waktu itu
Aku terdiam, tak mau rasanya aku melanjutkan pertanyaanku lagi. Kepercayaan yang dianggap oleh masyarakat setempatku ya seperti itu. Bolehlah resepsi dulu sebelum menikah dan itu di anggap benar padahal dalam hukum yang pernah aku pelajari hal itu salah. Rasanya sama seperti itu  bagaimana saya bisa bersikap jika sikap saya dianggap salah. Bagaimana saya bisa bicara ketika omongan saya dianggap aneh. Bagaimana saya bisa bertindak ketika tindakan saya merugikan orang lain bahkan orang tua saya. Waktu itu terlintas untuk pulang dengan ayah pas di tengah tengah acara tapi rasanya saya gak sanggup buat melakukannya atau berceramah tentang ilmu yang saya tau rasanya juga kurang pantas. Akhirnya saya memilih makan sendiri di pojokan sambil nunggu acara selesai.

Comments

Popular posts from this blog

Memasukkan Gambar Pada Eclipse

Pengalaman KRS an yang pertama

Cara Skinning Bone Manual Dengan Blender