Posts

Cerita 3 Orang Devisi PSDM

Ini hari minggu, hari libur untuk satuan hari dalam masehi. Seperti biasa minggu selalu penuh dengan kemalasan yang luar biasa. Namun, untuk kali ini aku mempunyai agenda berbeda bersama dengan rekan-rekan satu devisi PSDM. Aku bersama siro dan salis berniat mengunjungi car free day di kawasan Ijen Malang dengan menggunakan sepeda. Kendaraan transportasi yang tercipta di tahun 1790an. Kami berencana berangkat sebelum pukul 7 pagi, karena khawatir sengatan matari terlampau panas. Sayang tak ada satupun dari kami yang bisa bangun di bawah jam 6 pagi. Alhasil jam yang tadinya telah di tetapkan bertambah satu digit lagi. Sekitar pukul 8 kami berangkat menggunakan 3 sepeda. Itupun setelah perdebatan panjang sepeda mana yang akan di gunakan. Dengan aku yang mengalah menggunakan sebuah sepeda perempuan berwarna pink, dan merelakan sepedaku untuk di bawa Salis. Di sepanjang perjalanan banyak hal yang kami ceritakan, mulai dari aku yang terlihat lebih feminin mengenakan sepeda perempua...

Pelangi dan Senja

Pagi ini bulan nanpak berpelangi, sepertinya biasan cahaya matahari telah membelah menjadi kilauan warna mejikuhibiniu. Taukan kamu bagaimana aku begitu menyukai matahari. Apalagi senja. Aku begitu dan begitu mencintai senja. Orange jingga di senja hari bagiku seperti sketsa lukisan yang langsung di lukis tangan Tuhan di langit, dan aku memaknainya seperti keindahan yang tak berujung. Pagi itu aku terjaga, ada sesak yang meluap dan memberi rasa sakit di dada. Akupun bangkit melongok ke jendela, kulirik jam waktu itu baru pukul 4 pagi. Rasa sesak ini semakin menjadi saja, hingga ku putuskan untuk keluar, sejenak berharap sepoi udara dingin pagi membawa lebih banyak oksigen dari biasa. Dan tiba-tiba aku terngat peristiwa semalam. Kala aku tergeletak lelah di atas pulau kasurku, dan aku memikirkan tentang kita.

Tak Jadi Gresik Pasuruanpun Tak Apa

Awalnya aku diajak salah satu teman untuk mengunjungi ibu temanku yang sedang sakit. Aku jadi teringat ibuku waktu itu. Aku ikut dengan catatan harus sampai malang jam 5, karena ada kewajiban lain yang harus di selesikan. Kami berangkat   jam 8, pasnya aku lupa karena saat itu aku tak memperhatikan jam secara rincinya, hanya melihat sekilas saja. Sebelumnya kami harus mampir dahulu di kawasan pasuruan untuk menjemput salah seorang teman kami yang tinggal disana. Kunjungan kami itu tidak hanya menjemputnya melainkan juga berziarah untuk ayahnya yang baru saja pulang dari umroh dari makkah. Tenyata di pertengah jalan haluan kami berubah lantaran pesan kami tak berbalas untuk menjenguk ibu teman kami. Akhirnya kami memutuskan untuk berkunjung ke salah satu wisata disana. Tempat yang kami jadikan tujuan yaitu sebuah air terjun di kawasan Prigen namanya “Air Terjun Putuk Truno” yang konon mitosnya jika ada pasangan kekasih yang kesana, jalinan kasihnya akan abadi. Itu ya...