karya tulis ilmiyah
KARYA TULIS ILMIYAH
PENGEMBANGAN
BIDANG ILMU TEKHNIK INFORMATIKA
Oleh:
ANIEK NURUL KHOMARIYAH
KELOMPOK 5 (Note Pad
++)
UNIVERSITAS MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS SAINTEK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA kepada
penulis sehingga penulisan makalah ini dapat selesai tanpa mengalami hambatan
yang berarti.
Penulis menyusun karya tulis ilmiyah
ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas osjur.
Penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal ini karena keterbatasn
kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga hasil
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
September
2013
Aniek Nurul
K.
BAB
I
PENDAHULUAN
Basis data
terdiri dari 2 kata, yaitu basis & data. Basis dapat diartikan sebagai markas / gudang, tempat berkumpul.
Sedangkan data adalah fakta yang
mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan peristiwa, keadaan dan
sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf simbol, teks gambar, bunyi
atau kombinasinya.
Basis data
sendiri dapat di definisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
1.himpunan
kelompok data / arsip yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa
agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat & mudah.
2.Kumpulan
data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan
tanpa pengulangan/ penumpukan (redundansi), untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3.Kumpulan
file/ tabel /arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronis.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Pengertian teknik informatika ?
2.
Apa manfaat teknik informatika dalam
bidang sehari-hari ?
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
a.
Tujuan
Tujuan umum dari penyampaian mata
kuliah ini adalah membentuk dan menumbuhkan :
a.
pengetahuan mengenai konsep basis data, model ER dan model relasional, serta
proses perancangan basis data
b.
kemampuan menangani operasi pada basis data operasional
Pada akhir kuliah sistem basis
data ini peserta kuliah diharapkan mampu
:
a.
memahami konsep yang melatarbelakangi perancangan basis data dengan model ER
dan relasional
b.
melakukan perancangan dan implementasi basis data dengan model ER dan
relasional
c.
melakukan penanganan operasi terhadap basis data operasional
Overview Basis Data, mencakup
sejarah dan motivasi sistem basis data, komponen sistem basis data, fungsi
sistem manajemen basis data, arsitektur basis data dan independensi data, serta
penggunaan bahasa query
Pemodelan Data, mencakup
kategorisasi model data, model data konseptual (model ER), model berorientasi
objek, dan model relasional
Model Entity-Relationship, mencakup
satudi kasus dan penjelasan komponen-komponen diagram ER
Basis data relasional, mencakup
pemetaan skema konseptual ke skema relasional, integritas entitas dan
pengacuan, operasi aljabar relasional, operasi kalkulus relasional berbasis
tupel, serta operasi kalkulus relasional berbasis domain
Bahasa query, mencakup pengantar
SQL, bahasa pendefinisian data, bahasa pemanipulasian data (modifikasi dan
seleksi), serta bahasa query lain
Perancangan basis data relasional,
mencakup functional dependency (FD), normalisasi (1NF, 2NF, 3NF, BCNF)
3.
Resources
1.
Konsep & Perancangan Database ,
Harianto Kristanto,Andi, 2004.
2.
Basis Data , Fathansyah,
Informatika, 2001.
3.
Diktat Kuliah Basis Data, Iwan
Syarif, ITS , 2002.
4.
Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data, Abdul Kadir, Andi,
2001.
5.
Sistem Basis Data, Edhy Sutanta,
Graha Ilmu, 2004.
6.
Basis Data, Janner Simarmata, Andi,
2006.
4.
Evaluasi
UTS :
30 %
UAS :
25 %
Tugas :
20%
Quis :
15%
Kehadiran :
10%
Indeks akan ditentukan berdasarkan nilai akhir dengan
kriteria sbb : A (≥ 85), B (75 – 84), C (65 – 74), D (55 – 64), dan E (<
54). Dalam keadaan tertentu, dapat dilakukan penyesuaian terhadap kriteria
penilaian. Pengajuan koreksi ulang berkas UTS, UAS, tugas, maupun nilai akhir
hanya dapat dilakukan paling lambat 1 (satu) minggu setelah nilai terkait
diumumkan.
A.
Terminologi Dan Konsep Basis Data
Basis data
terdiri dari 2 kata, yaitu basis & data. Basis dapat diartikan sebagai markas / gudang, tempat berkumpul.
Sedangkan data adalah fakta yang
mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan peristiwa, keadaan dan
sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf simbol, teks gambar, bunyi
atau kombinasinya.
Basis data
sendiri dapat di definisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
1.himpunan kelompok data / arsip yang saling
berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat & mudah.
2.Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan
secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan/ penumpukan (redundansi),
untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3.Kumpulan file/ tabel /arsip yang saling berhubungan
yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
|
|
lemari Arsip
|
Basis data
|
Basis data
dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama.
Prinsip utamanya adalah pengaturan
data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan
dan kecepatan dalam pengambilan
kembali data/ arsip. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang
digunakan . jika lemari arsip menggunakan lemari sebagai media penyimpanannya,
maka basisdata mnenggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket,
harddisk).
Yang perlu
diingat adalah bahwa tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa
disebut basis data. Yang sangat ditonjolkan dalam basisdata adalah
pengaturan/pemilaha/pengelompokkan/pengorganisasian data yang akan kita simpan
sesuai fungsi/jenisnya. Pemilahan/ pengelompokan ini dapat berbentuk sejumlah
file/ tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom/field-field
data dalam setiap file/tabel.
Tujuan
dibangunnya basis data adalah sebagai berikut :
Kecepatan
& kemudahan (speed)
Dgn
memanfaatkan basis data, memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau
melakukan perubahan/ manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data
tersebut secara lebih cepat & mudah.
Efisiensi
ruang penyimpanan (space)
Karena
keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basisdata,maka
redundansi (pengulangan) pasti akan selalu ada, sehingga akan memperbesar ruang
penyimpanan. Dengan basisdata, efisiensi ruang penyimpanan dapat dilakukan
dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau dengan membuat relasi-relasi antar
kelompok data yang saling berhubungan.
Keakuratan (accuracy)
Pengkodean
atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan
(constraint), dmain data, keunikan
data, dsb, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat
berguna untuk menekan ketidak akuratan penyimpanan data.
Ketersediaan
(availability)
Dengan
pemanfaatan jaringan komputer, maka data yang berada di suatu lokasi/cabang
dapat juga diakses (tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
Kelengkapan
(completeness)
Kelengkapan
data yang disimpan dalam sebuah database bersifat relatif, bisa jadi saat ini
dianggap sudah lengkap, tetapi belum tentu pada suatu saat dianggap lengkap.
Untuk mengakomodasi kelengkapan data, seperti
Keamanan (security)
aspek keamanan
dapat diterapkan dengan ketat, dengan begitu kita dapat menentukan pemakai
basis data serta obyek-obyek didalamnya ,serta jenis-jenis operasi apa saja
yang boleh dilakukannya.
Kebersamaan
pemakaian (sharability)
Basis data
yang dikelola dengan aplikasi multi user dapat memenuhi kebutuhan ini.
Alasan
mengapa mempelajari basisdata :
- perpindahan dari komputasi ke
informasi
- himpunan elemen data semakin banyak
dan beragam
o perpustakaan digital. Video
interaktif
o kebutuhan untuk memperluas DBMS
- DBMS mencakup bidang ilmu lain
o System operasi, bahasa pemrograman,
teori komputasi, AI, logika, multimedia.
Operasi
dasar pembuatan Basis data :
Pembuatan Basis Data (Create Database)
Yang identik
dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
Penghapusan Basis Data (Drop Database)
Yang identik
dengan perusakan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada)
Pembuatan File/Table baru ke suatu
basis data (Create Table)
Yang identik
dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
Penghapusan File/Table dari suatu
basis data (Drop Table)
Yang identik
dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
Penambahan data baru ke suatu
file/table di sebuah basis data (insert)
Identik dengan
penambahan lembaran arsip baru kesebuah map arsip.
Pengambilan data dari sebuah
file/table (Retrieve/Search)
Identik
dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.
Pengubahan data dari sebuah
file/table (Update)
Identik
dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
Penghapusan data dari sebuah
file/table (Delete)
Identik
dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
B.
Hirarki Data
Berdasarkan
tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah
hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling komplek.
1. basis data, merupakan
sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record.
2. berkas/file,
merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan denngan suatu objek.
3. record , merupakan sekumpulan
field/atribut/data item yang saling berhubungan terhadap obyek tertentu
- fixed length
record, semua field dalam record memiliki ukuran yang tetap.
- Variabel
length record, field-field dalam record dapat memiliki ukuran
berbeda (metode penandaan yang digunakan adalah : end of record marker, indikator panjang, dan tabel posisi record)
4.
field/atribut/data item, merupakan
unit terkecil yang disebut data,yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain
yang bermakna.
- fixed length
field, memiliki ukuran yang tetap.
- variabel
length field, field-field dalam record dapat memiliki ukuran
berbeda.
5.
byte, adalah bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori.
byte mrupakan
sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit yang
menyatakan sebuah karakter dalam memori (I byte= I karakter)
6.
bit, adalah sistem
binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1. sistem binner
merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin,
yang merupakan serangkaian komponen elektronik dan hanya dapat membedakan 2
macam keadaan, yaitu ada tegangan dan tidak ada tegangan yang masuk ke rangkaian
tersebut.
C.
Konsep DBMS (database management system)
Database
Management System (DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan,
pengeditan, penghapusan dan pengambilan informasi terhadap database.
Software
yang tergolong kedalam DBMS antara lain, Microsoft SQL, MySQL, Oracle, MS.
Access, dan lain-lain
Komponen
utama DBMS :
1.
perangkat keras
berupa
komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti prosesor, memori & harddisk.
Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis data.
2.
basisdata
sebuah DBMS
dapat memiliki beberapa basisdata, setiap basisdata dapat berisi sejumlah obyek
basisdata (file,tabel,indeks dsb). Disamping berisi data,setiap basisdata juga
menyimpan definisi struktur (baik untuk basisdata maupun obyek-obyeknya secara
detail).
3.
perangkat lunak
perangkat
lunak ini terdiri dari sistem operasi dan perangkat lunak/program pengelola
basisdata. Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi,disimpan,
diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data,
pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dsb.
Contoh
perangkat lunak DBMS : MS access, SQL Server, Oracle dsb.
4.
pengguna/user
pengguna
dapat digolongkan menjadi 3 :
pengguna
akhir / end user.
Dapat dibagi
menjadi 2 :
- pengguna
aplikasi : adalah orang yang mengoperasikan
program aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.
- pengguna
interaktif : adalah orang yg dpt memberikan perintah-perintah pada antar muka
basisdata, misalnya SELECT, INSERT dsb.
pemrogram
aplikasi
adalah orang
yang membuat program aplikasi yang menggunakan basisdata.
administrator
database / DBS (database administrator)
adalah orang
yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan basisdata.
Tugas DBA :
- mendefinisikan basisdata
- menetukan isi basisdata
- menentukan sekuritas basisdata
D.
Pemanfaaatan Ilmu Basis Data
Bidang
Fungsional :
Kepegawaian
Pergudangan (inventory)
Akuntansi
Reservasi
Layanan Pelanggan
Bentuk
Perusahan :
Perbankan
Rumah Sakit
Produsen Barang
Sekolah
Telekomunikasi
E.
Abstraksi Data
Salah satu
tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antarmuka (interface) kepada user.untuk itu system
tersebut akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan
dipelihara, sehingga data yang terlihatoleh user sebenarnya berbeda dengan yang
tersimpan secara fisik.
Abstraksi
data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana
sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi
yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari.. Sebuah DBMS seringkali
menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara
(diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna
dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh
pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
Terdapat 3
level abstraksi :
1.
Level Fisik (Physical Level)
Lapis fisik
merupakan lapis terendah, lapis ini menjelaskan bagaimana (how) data sesungguhnya disimpan. Pada lapis inilah struktur data
dijabarkan secara rinci.
2.
Level Logik / Konseptual (Conceptual Level)
Lapis
konseptual lebih tinggi dari lapis fisik. Lapis ini menjabarkan data apa (what)
saja yang sesungguhnya disimpan pada basisdata, dan juga menjabarkan
hubungan-hubungan antardata secara keseluruhan. Seorang pengguna dalam level
ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan pada tabel mahasiswa, tabel
krs, tabel transkrip dan lain sebagainya. Level ini biasa dipakai oleh DBA.
3.
Level Penampakan/pandangan (View Level)
Lapis
pandangan merupakan lapis tertinggi pada abstraksi data. Pada lapis ini
pengguna hanya mengenal struktur data yang sederhana, yang berorientasi pada
kebutuhan pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna bisa
berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup sebagian dari basis data. Misalnya:
Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang digambarkan hanya
pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan bagian akuntansi,
hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua pengguna database
membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam database tersebut.
Sebagai
gambaran , misalnya terdapat struktur data bertipe record seperti berikut :
Pegawai =
RECORD
Nama : STRING;
Alamat : STRING;
Bagian : STRING;
Gaji : LongInt;
End:
Pada contoh
ini record pegawai berisi 4 buah field (nama, alamat, bagian, gaji ).
Setiap field memiliki nama, dan setiap nama memiliki tipe data.
Pada level
fisik, pegawai dapat dijabarkan sebagai blok data yang terletak pada lokasi
berurutan (satuan byte). Pada lapis konseptual masing-masing record dijabarkan
dengan definisi tipe data . pada lapis view, user tertentu hana boleh mengakses
data tertentu, contohnya, seorang yang menangani penggajian berhak mengetahui
gaji seseorang bahkan mengubahnya, tetapi orang yang bekerja di bagian lain
tentu tidak boleh melihatnya.
F.
Model Basis Data
Model
database adalah suatu konsep yang terintegrasi dalam menggambarkan hubungan (relationships) antar data dan
batasan-batasan (constraint) data
dalam suatu sistem database. Model data yang paling umum, berdasarkan pada
bagaimana hubungan antar record dalam database (Record Based Data Models), terdapat tiga jenis,
yaitu :
a. Model Database Hirarki (Hierarchical Database
Model)
Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena
menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan
orangtua-anak
b. Model Database Jaringan (Network Database Model)
c. Model Database Relasi (Relational Database Model)
Model
Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan
dipahami oleh pengguna. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (
yang disebut relasi atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas
tupel atau baris dan atribut. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut
RDBMS (Relational Data Base Management
System). Model database ini dikemukakan pertamakali oleh EF codd, seorang
pakar basisdata. Model ini sering disebut juga dengan database relasi.
Model
database hirarki dan jaringan merupakan model database yang tidak banyak lagi
dipakai saat ini, karena adanya berbagai kelemahan dan hanya cocok untuk
struktur hirarki dan jaringan saja. Artinya tidak mengakomodir untuk berbagai
macam jenis persoalan dalam suatu sistem database.
Model
database relasi merupakan model database yang paling banyak digunakan saat ini,
karena paling sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah
kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database.
Sebuah database dalam model ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang
terdiri dari baris (record) dan kolom (field),
pertemuan antara baris dengan kolom disebut item data (data value),
table-tabel yang ada di hubungkan (relationship) sedemikian rupa
menggunakan field-field kunci (Key field) sehingga dapat meminimalkan
duplikasi data.
Tingkatan
Data Dalam Database Relasi
Dalam suatu
sistem database relasi, data yang tersimpan dalam DBMS mempunyai
tingkatan-tingkatan, sebagai berikut :
• Karakter
(Characters)
Merupakan
bagian terkecil dalam database, dapat berupa karakter numerik (angka 0 s.d 9),
huruf ( A - Z, a - z) ataupun karakter-karakter khusus, seperti *, &. %, #
dan lain-lain.
• Field atau
Attribute
Merupakan
bagian dari record yang menunjukkan suatu item data yang sejenis, Misalnya :
field nama, file NIM dan lain sebagainya. Setiap field harus mempunyai nama dan
tipe data tertentu. Isi dari field di sebut Data Value. Dalam table database,
field ini disebut juga kolom.
Record atau Tupple
Tuple/Record
adalah kumpulan data value dari attributee yang berkaitan sehingga dapat
menjelaskan sebuah entity secara lengkap. Misal : Record entity mahasiswa
adalah kumpulan data value dari field nobp, nama, jurusan dan alamat
per-barisnya. Dalam tabel database, Record disebut juga baris.
• Table/Entity
Entity
merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasi dari suatu sistem database, bisa
berupa objek, orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya akan
disimpan di database. Misal. Pada sistem database akademik, yang menjadi entity
adalah, mahasiswa, dosen, matakuliah dan lain-lain. Dalam aplikasi nantinya,
penggunaan istilah Entity sering di samakan dengan istilah Tabel. (Entity =
table). Disebut tabel, karena dalam merepresentasikan datanya di atur dalam
bentuk baris dan kolom. Baris mewakili 1 record dan kolom mewakili 1 field.
Dalam sistem database tradisional, entity/table ini disebut juga dengan file.
• Database
Kumpulan
dari tabel-tabel yang saling berelasi, disusun secara logis, sehingga
menghasilkan informasi yang bernilai guna dalam proses pengambilan keputusan.
Ada beberapa sifat yang melekat pada suatu tabel :
• Tidak boleh ada record yang sama
(kembar)
• Urutan record tidak terlalu penting,
karena data dalam record dapat diurut sesuai dengan kebutuhan.
• Setiap field harus mepunyai nama yang
unik (tidak boleh ada yang sama).
• Setiap field mesti mempunyai tipe data
dan karakteristik tertentu
Contoh
produk DBMS terkenal yang menggunakan model relasional antara lain adalah :
1. DB2 (IBM)
2. Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)
3. Oracle (Oracle Corporation)
4. Informix (Informix Corporation)
5. Ingres (ASK Group Inc)
6. Sybase (Sybase Inc)
2. Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)
3. Oracle (Oracle Corporation)
4. Informix (Informix Corporation)
5. Ingres (ASK Group Inc)
6. Sybase (Sybase Inc)
Di
lingkungan PC, produk-produk berbasis relasional yang cukup terkenal antara
lain adalah :
1. Keluarga
R:Base (Microrim Corp) antara lain berupa R:Base 5000
2. Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari Borland International), antara lain dbase III Plus, dBase IV, serta Visual dBase
3. Microsoft SQL ( Microsoft Corporation)
4. Visual FoxPro (Microsoft Corporation)
2. Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari Borland International), antara lain dbase III Plus, dBase IV, serta Visual dBase
3. Microsoft SQL ( Microsoft Corporation)
4. Visual FoxPro (Microsoft Corporation)
MACAM-MACAM
PERINTAH DATA BASE
1. Bahasa
Definisi Data (Data Definition Language/
DDL)
DDL adalah
perintah-perintah yang biasa digunakan oleh administrator basis data (DBA)
utnuk mendefinisikan skema ke DBMS. Skema adalah deskripsi lengkap tentang
struktur medan, rekaman, dan hubungan data pada basis data
Index merupakan suatu mekanisme yang lazim digunakan pada basis data, yang memungkinkan pengambilan data dapat dilakukan dengan cepat.
Index merupakan suatu mekanisme yang lazim digunakan pada basis data, yang memungkinkan pengambilan data dapat dilakukan dengan cepat.
DDL
Digunakan untuk mespesifikasikan struktur/skema basis data yang
menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan.
Hasil
kompilasi perintah DDL adalah kamus data (File yang berisi metadata (data yang
mendeskripsikan data sesungguhnya).
Struktur
penyimpan dan metode akses yang digunakan oleh sistem basis data disebut dengan
data storage and definition language.
2. Bahasa
Manipulasi Data (Data Manipulation
laguage/ DML)
DML adalah
perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, manipulasi dan mengambil data
pada basis data. Tindakan seperti menghapus, mengubah, dan mengambil data
menjadi bagian dari DML.
DML pada
dasarnya dibagi menjadi dua :
- Prosedural,
yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana
cara mendapatkannya.
- Nonprosedural,
yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan, tetapi tidak
perlu menyebutkan cara mendapatkannya.
3. DQL ( Data Query Language)
Query
sesungguhnya berarti pertanyaan atau permintaan. Istilah ini tetap
dipertahankan dalam bentuk asli, karena telah populer di kalangan pengguna DBMS
di Indonesia
G.
Model Entity-Relationship (ER)
Model Entity-Relationship adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data. Model data konseptual adalah himpunan konsep yang mendeskripsikan struktur basis data, transaksi pengambilan dan pembaruan basis data.
Model ER adalah data konseptual tak tergantung DBMS dan platform perangkat keras tertentu. Model ER dikemukakan oleh Chen [1976]. Sejak itu, telah memperoleh banyak perhatian dan perluasan.
Model ER adalah persepsi terhadap dunia nyata sebagai terdiri objek-objek dasar yang disebut entitas dan keterhubungan (relationship) antar entitas-entitas itu.
Konsep paling dasar di model ER adalah entitas, relationship dan atribut.
Komponen-komponen
utama model ER adalah:
a. Entitas (entity), Entitas memodelkan objek-objek yang berada diperusahaan/lingkungan.
b. Relationship. Relationship memodelkan koneksi/hubungan di antara entitas-entitas.
c. Atribut-atribut (properi-properti), memodelkan properti-properti dari entitas dan relationship.
d. Konstrain-konstrain (batasan-batasan) integritas, konstrain-konstrain ketentuan validitas.
Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Sets)
Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sebuah kursi yang kita duduki, seseorang yang menjadi pegawai di sebuah perusahaan dan sebuah mobil yang melintas di depan kita adalah entitas.
Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah himpunan entitas (entity sets). Sederhananya, entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedang himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut.
Seorang pasien, misalnya akan dimasukkan dalam himpunan entitas pasien. Sedang seorang dokter akan ditempatkan dalam himpunan entitas dokter.
Dalam
berbagai pembahasan/literature, penyebutan himpunan entitas (yang kurang
praktis) ini seringkali digantikan dengan sebutan entitas saja.
Karena itu
sering ditemui, penggunaan istilah entitas (entity) di sebuah literature
sebenarnya menunjuk pada himpunan entitas.
Kunci Entitas
Sebagaimana model relasional, adalah penting dan berguna untuk memasukkan kunci yang diasosiasikan dengan himpunan entitas. Kunci pada himpunan entitas S, adalah himpunan atribut A. Sehingga tidak ada dua entitas di S yang mempunyai nilai sama untuk tiap atribut di A dan tidak ada subset di A yang dapat menjadi kunci di S, dengan demikian kunci mempunyai property minimal.
Kunci Entitas
Sebagaimana model relasional, adalah penting dan berguna untuk memasukkan kunci yang diasosiasikan dengan himpunan entitas. Kunci pada himpunan entitas S, adalah himpunan atribut A. Sehingga tidak ada dua entitas di S yang mempunyai nilai sama untuk tiap atribut di A dan tidak ada subset di A yang dapat menjadi kunci di S, dengan demikian kunci mempunyai property minimal.
Atribut (Atributes/Properties)
Setiap
entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (property)
dari entitas tersebut.
Penentuan / pemilihan atribut-atribut
yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting lainnya dalam
pembentukan model ER. Contoh : nim, nama,
alamat, kode.
Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relationship Sets)
Relasi
menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari
himpunan entitas yang berbeda.
Misalnya,
entitas seorang mahasiwa dengan
nim =
‘980001’ dan
nama_mhs =
‘Ali Akbar’ (yang ada di himpunan entitas Mahasiswa) mempunyai relasi dengan
entitas sebuah mata kuliah dengan
kode_kul=’IF-110’
dan
nama_kul=’Struktur
Data’.
Relasi
diantara kedua entitas tadi mengandung arti bahwa mahasiswa tersebut sedang
mengambil/mempelajari mata kuliah tersebut
di sebuah perguruan tinggi yang ditinjau.
Kumpulan
semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan
entitas-himpuan entitas tersebut membentuk himpunan relasi (relationship sets).
Sebagaimana
istilah himpunan entitas yang banyak sekali disingkat menjadi entitas, istilah
himpunan relasi jarang sekali digunakan dan lebih sering disingkat dengan
istilah relasi saja.
Kardinalitas/derajat Relasi
Kardinalitas
Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas
pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan
maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang
lain dan begitu juga sebaliknya.
Kardinalitas
di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :
a. Satu ke
satu (One to One),
setiap
entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan
entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas A.
b. Satu ke
Banyak (one to many),
setiap
entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada
himpunan entitas B,
tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak ke Satu (Many to One),
setiap
entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas
pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada
himpunan entitas B.
d.
Banyak ke Banyak (Many to Many)
setiap
entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada
himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada
himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas A.
Diagram Entity-Relationship (ER)
Penggambaran
Model ER secara sistematis dilakukan melalui diagram ER. Notasi-notasi simbolik
di dalam Diagram ER yang dapat digunakan adalah:
1. Persegi panjang,
menyatakan Himpunan Entitas.
2. Lingkaran/Elips,
menyatakan atribut (Atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi).
3. Belah ketupat,
menyatakan Himpunan Relasi.
4. Garis, sebagai
penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan Entitas dan Himpunan Entitas
dengan atributnya.
5. Kardinalitas Relasi
dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1
dan 1 untuk relasi one to one, 1 dan N untuk relasi one to many atau N dan N
untuk relasi many to many).
Contoh diagram ER :
Tahap Pembuatan Diagram ER
Diagram ER
selalu dibuat secara bertahap. Paling tidak ada dua kelompok penahapan yang
biasa ditempuh di dalam pembuatan diagram ER, yaitu :
a. Tahap
pembuatan Diagram ER awal (preliminary
design). Yaitu :
-
Mengidentifikasi
dan menetapkan seluruh entity yang terlibat dalam sistem database tersebut.
-
Menentukan
attribute-attribute atau field dari masing-masing entity beserta kunci (key)-nya.
Menentukan attribute dari suatu entitas sangat
menentukan baik atau tidaknya sistem database yang dirancang, karena attribute
ini sangat menentukan nantinya dalam proses relasi. Attribute merupakan ciri
khas yang melekat pada suatu entity, misalnya attribute pada mahasiswa dapat
berupa nobp, nama, tempat lahir, tanggal lahir, alamat, nama orang tua,
pekerjaan orang tua dan lain-lain. Dari sekian banyak kemungkinan attribute
yang ada pada entity mahasiswa, kita dapat menggunakan hanya yang perlu saja.
Setelah menentukan attributenya selanjutnya adalah menentukan field kunci.
Field kunci adalah penanda attribute tersebut sehingga bisa digunakan untuk
relasi nantinya dan field kunci ini harus bersifat unik. Misalnya pada entity
mahasiswa, attribute nobp bisa dijadikan field kunci, karena bersifat unik dan
tidak ada mahasiswa yang mempunyai nobp sama.
-
Mengidentifkasi
dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan-himpunan entity yang
ada beserta kunci tamu (foreign key)- nya.
Setelah menentukan entity dan attribute beserta field
kuncinya, maka selanjutnya adalah menentukan entity yang terbentuk akibat
adanya relasi antar entity. Misalnya antara entity mahasiswa dengan entity
dosen, terjadi suatu hubungan proses mengajar, maka proses mengajar ini
merupakan entity baru. Entity mengajar ini harus kita tentukan juga attribute
yang melekat padanya beserta kunci tamu (foreign key). Kunci tamu adalah
field kunci utama pada tabel lain, dan field tersebut digunakan juga pada tabel
yang satu lagi. Misalnya nobp adalah
field kunci dari entity mahasiswa, pada entity
mengajar terdapat juga attribute NoBP, maka keberadaan attribute nobp pada entity mengajar disebut
sebagai kunci tamu. Proses menentukan hubungan antar entity juga sangat
menentukan kualitas system database yang dirancang.
-
Menentukan
derajat relasi untuk setiap himpunan relasi.
Setelah semua entity dan attribute yang dibutuhkan
terbentuk, maka selanjutnya adalah menentukan derajat relasi antar entity
tersebut, apakah satu kesatu, satu ke banyak atau sebaliknya, atau banyak ke
banyak. Berhati-hatilah dalam menentukan derajat relasi ini, karena nantinya
akan
berhubungan dengan proses query terhadap data.
- Melengkapi himpunan entitas dan
himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (non key).
Jenis-Jenis Kunci (Key)
• Candidat Key
Sebuah attribute atau lebih yang secara unit
mengidentifikasi sebuat record, disebut candidate key. Attribute ini mempunyai
nilai yang unik pada hampir setiap recordnya. Fungsi dari candidate key ini
adalah sebagai calon primary key.
Contoh candidate-key :
Candidate
Key
|
|||||
|
|
||||
ID_Cus
|
Name
|
NoOfPay
|
Amount
|
112233
|
Tim
|
890
|
9000
|
112231
|
Kate
|
891
|
8000
|
112241
|
Tyson
|
895
|
10000
|
• Primary Key
Salah satu atrribut dari candidat key dapat dipilih
menjadi primary key dengan 3 kriteria sbb :
Key tersebut lebih natural untuk
dijadikan acuan
Key tersebut lebih sederhana
Key tersebut cukup uniqe
• Foreign Key
Jika sebuah primary key terhubungan ke table/entity
lain, maka keberadaan primary key pada entity tersebut di sebut sebagai foreign
key. Misal : Primary Key KodeDosen dari entity Dosen digunakan juga pada field
entity KRS, maka keberadaan field KodeDosen pada entity KRS disebut sebagai
foreign key.
• Alternate Key
Setiap atribut dari candidate key yang tidak terpilih
sebagai primary key akan dinamakan alternate key. Pada contoh sebelumnya bila
untuk primary key dipilih ID_Cus maka alternate key nya adalah No.of Pay
.
Primary
Key
|
|
||||
|
|||||
KODE
|
MK
|
SKS
|
KD-Dosen
|
TEL 100
|
Fisika
|
3
|
D-101
|
TEL 200
|
Isyarat
|
2
|
D-109
|
TEL 210
|
T.Kendali
|
2
|
D-101
|
KD-Dosen
|
Nama_Dosen
|
D-100
|
Badu,S.T
|
D-101
|
Ir.Thomas
|
D-109
|
Harry,S.T,M.T
|
Primary Key
|
b. Tahap optimasi Diagram ER (final design).
H.
Normalisasi
Proses
normalisasi adalah proses untuk memperoleh properti-properti skema relasi yang
bagus menjadi bentuk normal lebih tinggi sehingga syarat-syarat dibawah ini
terpenuhi:
a.
Mengoptimalisasi redudansi (pengulangan data yang tidak perlu). Redudansi tidak
bisa dihilangkan sama sekali karena berguna untuk integritas referensial,
tetapi redudansi bisa dioptimalisasi. Untuk jumlah data yang tidak terlalu
banyak mungkin tidak terlalu berpengaruh dalam hal penggunaan harddisk. Tapi
bayangkan jika ada ribuan, bahkan jutaan redudansi, mungkin akan sangat
berpengaruh pada penggunaan ruang.
b. Menghilangkan
anomali. Anomali pada dasarnya adalah ketidak-konsistenan (inkonsistensi).
Misalkan ada pergantian nama dari Bank Perkasa menjadi Bank Perkasa Utama
sebanyak 4 record. Jika pergantian nama hanya dilakukan pada salah satu record
saja, maka terjadi ketidak-konsistenan yaitu satu nomor bank berrelasi dengan 2
nama bank yang berbeda.
Dekomposisi
tabel dapat mengurangi redudansi yang ada dan menghilangkan anomali.
Perancangan
melalui proses normalisasi mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
a. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data.
a. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data.
b.
Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data.
c. Meminimalkan kemungkinan anomaly pembaruan.
d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Bentuk Normal
Tujuan proses normalisasi adalah mengkonversi relasi menjadi bentuk normal lebih tinggi. Terdapat beragam tingkat bentuk normal, yaitu :
a. Bentuk normal pertama (1NF)
b. Bentuk normal kedua (2NF)
c. Bentuk normal ketiga (3NF)
d. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
e. Bentuk normal keempat (4NF)
f. Bentuk normal kelima (5NF)
c. Meminimalkan kemungkinan anomaly pembaruan.
d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Bentuk Normal
Tujuan proses normalisasi adalah mengkonversi relasi menjadi bentuk normal lebih tinggi. Terdapat beragam tingkat bentuk normal, yaitu :
a. Bentuk normal pertama (1NF)
b. Bentuk normal kedua (2NF)
c. Bentuk normal ketiga (3NF)
d. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
e. Bentuk normal keempat (4NF)
f. Bentuk normal kelima (5NF)
Code
mendefinisikan bentuk normal pertama, kedua dan ketiga di makalah (Codd, 1970).
Bentuk normal ketiga kemudian diperbaiki sehingga mempunyai bentuk normal yang
lebih kuat yaitu BCNF (Codd, 1974). Fagin memperkenalkan bentuk normal keempat
(Fagin, 1977), kemudian Fagin juga memperkenalkan bentuk normal kelima (Fagin,
1979).
Bentuk
normal pertama untuk menghilangkan atribut bernilai jamak. Bentuk normal kedua
untuk menghilangkan kebergantungan parsial. Bentuk normal ketiga untuk
menghilangkan kebergantungan transitif. Bentuk normal Boyce-Codd untuk
menghilangkan anomaly tersisa disebabkan kebergantungan fungsional. Bentuk
normal keempat untuk menghilangkan kebergantungan nilai jamak. Bentuk normal
kelima untuk menghilangkan anomaly tersisa.
Tiga bentuk
normal pertama berkaitan dengan kebergantungan fungsional. Sementara itu bentuk
keempat dan kelima berkaitan dengan
redudansi yang disebabkan kebergantungan banyak nilai (multi-
valued dependencies).
Bentuk
Normal Pertama
Bentuk
normal pertama adalah ekivalen dengan definisi model relasional. Relasi adalah
bentuk normal pertama (1NF) jika semua nilai atributnya adalah sederhana (bukan
komposit).
Syarat :
o Tidak ada set atribut yang berulang
atau bernilai ganda.
o Telah ditentukannya primary key
untuk tabel atau relasi.
o Tiap atribut hanya memiliki satu
pengertian.
o Tiap atribut yang dapat memiiki
banyak nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
Bentuk Normal Kedua
Syarat :
o Bentuk data telah memenuhi kriteria
bentuk normal ke satu.
o Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key
Relasi pada
bentuk normal kedua harus tidak menyimpan fakta-fakta mengenai bagian kunci
relasi. Bentuk normal kedua menghilangkan kebergantungan parsial dan masih
memiliki anomali-anomali yang secara praktis tidak dapat diterima.
Bentuk Normal Ketiga
Syarat :
o Bentuk data telah memenuhi kriteria
bentuk normal ke dua.
o Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki
ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut
bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap
primary key di relasi itu saja.
Bentuk normal ketiga menghilangkan kebergantungan transitif, awalnya bentuk normal ketiga dipikir sebagai bentuk normal puncak/paling akhir. Namun kemudian dapat ditemukan bentuk normal lebih kuat yaitu bentuk normal Boyce-Codd.
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
BCNF
memiliki ketentuan yaitu masing-masing atribut utama bergantung fungsional
penuh pada masing-masing kunci dimana kunci tersebut bukan bagiannya. Relasi
adalah BCNF (optimal) jika setiap determinan atribut-atribut relasi adalah
kunci relasi. Relasi adalah BCNF (optimal) jika kapanpun fakta-fakta disimpan
mengenai beberapa atribut, maka atribut-atribut ini merupakan satu kunci
relasi. BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci. Properti penting BCNF adalah
relasi tidak memiliki informasi yang redundan.
Bentuk Normal Keempat
Relasi dalam
bentuk normal keempat (4NF) jika relasi dalam BCNF dan tidak berisi
kebergantungan banyak nilai. Untuk menghilangkan kebergantungan banyak nilai
dari satu relasi, kita membagi relasi menjadi dua relasi baru. Masing – masing
relasi berisi dua atribut yang mempunyai hubungan banyak nilai.
Bentuk Normal Kelima
Bentuk
normal kelima (5NF) berurusan dengan properti yang disebut join tanpa adanya
kehilangan informasi (lossless join). Bentuk normal kelima (5NF) juga disebut
PJNF (projection-join normal form). Kasus-kasus ini sangat jarang muncul dan
sulit untuk dideteksi secara praktis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Merupakan sebuah yang penting dalam mengembangkan
sebuah teknologi intuk membesarkan sebuah nama negara
3.2 Kesimpulan
Dari penelitian karya tulis ini dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa dalam memakai sebuah teknik informatika yang tinggi akan
membangun sebuah bangsa yang kuat akan teknologi dan informasi yang tinggi dan
kuat.
Dalam pengembangannya teknk informatika di gunakan
dalam berbagai hal yang snagat berguna untuk kehidupan manusia
Daftar
Pustaka
Almasdi Syahza, 1999.
Studi Pengembangan Teknologi
di Kawasan Permukiman
Transmigrasi Propinsi Riau, Departemen
Transmigrasi dan PPH
Propinsi Riau, Pekanbaru.
---------------------,
2001. Studi Sosial Ekonomi dan teknologi di
Propinsi Riau,
PPKPEM Unri, Pekanbaru.
---------------------,
2002. Potensi Pembangunan nuklir di
Daerah Riau, dalam
Usahawan Indonesia, No. 04/TH XXXI April 2002,
Lembaga Manajemen FE
UI, Jakarta.
---------------------.,
2003a, Potensi Pembangunan teknologi robot dalam Sosiohumaniora, Lembaga
Penelitian Universitas Padjadjaran
Volume 5 No 1 Maret
2003, Jakarta.
---------------------.,
2003b, Paradigma Baru Pemasaran Produk Pertanian Berbasis
Agribisnis di Daerah
Riau, dalam Jurnal Ekonomi, PPD&I Universitas
Tarumanagara, THN
VIII/01/2003, Jakarta.
---------------------.,
2003c, Studi Kelayakan Pembangunan Perkebunan Rakyat di
Kabupaten Pelalawan
Riau,
Kerja Sama WWF Indonesia dengan PPKPEM
Universitas
Riau, Pekanbaru.
Comments
Post a Comment