SENJA JOGJAKARTA


5 Oktober 2019 akhirnya saya menikmati sore di kota Jogjakarta, kota yang menyimpan senja yang sendu katanya.  Saya sangat mengukai senja, mungkin karena cahayanya yang hangat seperti pelukan. Ini sebenarnya rencana taun lalu tapi karena banyak hal, baru bisa terlaksana taun ini.

Awalnya saya berencana untuk mebereskan proyek yang di pesan kawan beberapa waktu lalu di kota gudeg. Namun karena satu hal ia membatalkan keberangkatan sedang saya sudah terlanjut membeli tiket. Alhasil saya memutuskan untuk tetap berangkat ke Jogja.

Hanya butuh 8 ribu untuk membeli tiket kereta api Pramex tujuan Solo-Jogjakarta. Ini perjalan pertama saya dengan transportasi kereta, beruntunglah saya duduk dengan seorang bapak-bapak baik hati. Ia menyarankan saya turun di statsiun tugu. Menurutnya jarak antara stasiun tugu dan pusat wisata malioboro cukup dekat dan saya bisa menempuhnya dengan berjalan kaki.

Saya sampai di Jogja pukul 11.50, ternyata Perjalanan solo jogja hanya memakan waktu hanya 1 jam jika menggunakan kereta. Karena hari masih siang, terik matahari juga terasa menyengat kulit saya memutuskan untuk melipir kearah masjid untuk berteduh sekaligus sembayang.

Ah sepertinya hari terlau panas untuk bekeliling sekarang. Sayapun memutuskan untuk mencari tempat melipir lagi. Saya ingat ada foto yang harus saya cetak. Dengan memesan angkutan online saya meluncur ke tempat percetakan, sayangnya tak seperti yang saya harapkan disana hanya percatakan kecil namun atas kebaikan bapak ojek online saya diantarkan ke perecetakan Sampurna yang tak jauh dari lokasi tujuan saya. Ternyata mencetak foto tak secepat slogannya yang hanya butuh 10 menit. Saya harus menunggu hingga pukul 3 sore.

Ada yang menarik dari sana, saya menemukan sebuah daerah yang sangat menyenangkan dan tenang ingin rasanya tinggal disana rasanya. Ada sebuah mushola yang sangat dingin padahal suasana jogja cukup panas kala itu.

Pukul setengah 4 sore akhirnya saya baru bisa beranjak ke malioboro. Berbekal menyewa sepedah ontel saya berkeinginan menikmati senja di sini. Biaya menyewa sepeda ontel hanya 5 ribu per jamnya. Saya menyewa 2 jam dan bekeliling dari malioboro menuju keraton.

Setelah lelah berkeliling dan waktu telah menunjukkan tanda-tanda magrib saya mengembalikan sepedah yang saya pinjam.  Namun jalan pulang tak semulus jalan saya berangkat. Saya harus melewati jalan yang memutar lantaran jalan yang searah dan ternyata arah memutarnya cukup jauh.

Tak ingin mengatri panjang saya memilih menggunakan bus untuk pulang menuju Solo. Sebuah bis patas mira menjadi pilihan. hanya dengan membayar 15 ribu saya mendapatkan air  mineral dan selimut. Ah jadi ingin lagi, tapi lain kali mungkin tidak sendiri. 😊

Comments

Popular posts from this blog

Memasukkan Gambar Pada Eclipse

Pengalaman KRS an yang pertama

Cara Skinning Bone Manual Dengan Blender