Kompas dan firasat, kamu memilh mana ?
Beberapa hari lalu saya membuat
sebuah tulisan pendek tentang pentingnya akurasi dalam sebuah pilihan.
Sebenarna tulisan itu saya kutip pada sebuh video si punya catatan juang. Begini bunyinya “Perbedaan arah 1 derajat aja
di kompas bisa membua salah navigasi sampai nantinya salah tujuan. Jadi bidik
tujuan itu dengan tepat dan cermat.”
Kalimat yang cukup epik bagi
saya. Dimana sebuah proses penentuan pilihan adalah hal yang sangat penting. Kita
misalkan, sedang berada di sebuah hutan tanpa akurasi dan petunjuk arah kita
akan berkeliling hutan yang tak ada habisnya. Berbeda dengan jika kita telah
punya arah dan derajat yang pas kita akan dengan mudahnya menuju titik tujuan
yang sedari awal kita silang di peta.
Sama seperti dalam hidup,
tentukan tujuannya kemudian gunakanlah cara yang pas dan tepat untuk sampai
kesana. Setidaknya itu akan menghemat waktu untuk mencapai tujuan. Tapi itu
cara saya, ada seorang teman yang lebih suka menggunakan firasat dalam menentukan
arah.
Terkadang firasat memang bagus, karena
kita tak akan beratok pada kompas. Firasa terkadang menuntun pada
tempat-temapat yang bahkan lebih bagus dari tujuan semula. Tapi itu hanya
kemungkinan dalam persen yang kecil. Dengan frekuensi nyasar yang lebih banyak.
Meskipun dibilang perjalanan akan
menjadi monoton jika kita hanya lurus-lurus saja, tapi bukankah dalam setiap
perjalanan selalu ada proses dan setiap proses tidaklah monoton. ahh namun itu
semua juga alibi saya. Sebenarnya saya takut untuk menggantungkan pilihan pada
firasat alasannya sederhana resiko nyasar lebih banyak dari pada ketika saya
menggunakan kompas. begitulah
Tapi bukan berarti saya tak
percaya pada apa yaang namanya firasat, hanya saja bukankah lebih baik jika
kita lebih tau kebenarannya dari pada menerka-nerka sesuatu yang tidak bisa
jelas di pandang mata.
Dan adalagi teman yag bertanya
tentang bagaimana jika hati yang jadi masalahnya. Duhh gusti, saya kayak pakar
hati saja. “Sudah pakai kompas masih aja salah”. Saya hanya tertawa geli membaca
pesan singkat lewat whatsapp.
Baiklah jika sudah pakai kompas
masih saja salah hati, lalu bagaimana?. Berarti kamu salah mengartikan kompasnya.
Jarumnya mengarah kebarat dan kamu anggap ke arah timur. Ya jelas jelas saja salah. Jadi pandai-pandailah
membaca kompas agar tidak salah hati. Saya juga tidak tau apa ada yang namanya
kompas hati.
ehhmmtahlah
gambar diambil dari https://pixabay.com/id/kompas-utara-selatan-timur-barat-3057603/
Comments
Post a Comment