Alasanku Untuk Kembali

Saya tak pernah tahu sampai batas mana saya bisa bertahan dengan kamu
Saya tak pernah tau ini cinta atau rasa terbiasa bersama kamu
Saya yang selalu butuh alat penerjemah untuk sekedar menafsirkan kalimat-kalimat pendekmu
Sebuah alat pengerjemah untuk menafsirkan baris demi baris tentang kamu, tentang  apa yang ada difikiranmu

Kamu yang selalu saja menyisipkan sebait kalimat saapaan sebelum kelopak mataku mengatup
Kamu yang selalu saja ada menyediakan jaket hangat saat dingin malam menyelimuti barisan tulangku
Kamu yang dengan setia mendengar cerita harianku dan tanpa berkomentar apapun
Kamu yang begitu sempurna untukku

Aku terlalu terbiasa denganmu hingga aku tak tau mana itu cinta dan terbiasa bersama
Aku begitu lelah  dengan mencintai atau dicintai karena jika kita mencintai kita harus siap disakiti dan jika kita memilih dicintai maka kitaharus siap menyakiti
Aku ingin bernafas sejenak tanpamu, aku takut aku akan kehilangan kamu seperti kehilangan oksigen
Aku ingin tenang sejenak tak memikirkan kamu, matamu, senyummu, wajahmu dan segala tentang kamu

Biarkan aku bebas dan menghirup manisnya dunia ini belajar dengan caraku dan kamu dengan caramu
Kita tak pernah punya ikatan pasti dalam hubungan, tak ada kata serius antara aku dan kamu
Namun aku selalu punya alasan untuk bertahan ataupun pergi
Aku pun punya alasan untuk kembali

Dan saat aku kembali kamu adalah alasanku 

Comments

Popular posts from this blog

Memasukkan Gambar Pada Eclipse

Pengalaman KRS an yang pertama

Cara Skinning Bone Manual Dengan Blender