cinta
Kehidupan itu
gak melulu soal rasa suka atau “cinta” masih banyak hal hal hebat lain yang
dapat kita lakukan. Ah maaf itu jadi pembuka tulisan kali ini. Sedikit bercerita,
semua yang ku tulis dalam artikel kali ini terpacu dari drama cinta seorang
teman.
Cerita ini
dimulai saat aku pulang dari acara ngopi
bersama beberapa teman kuliah, tepatnya jam 09.30 malam. Aku membuka pintu
kamar, ku lihat sekeliling kamar yang tampak seperti hari hari biasa. Kasur
yang masih berantakan, makanan di meja yang masih belum ku sentuh sejak siang
tadi dan tubuh yang tengah merebahkan
badan dengan selimut merah menutupi seluruh tubuhnya. Perlahan selimut itu
terbuka, terlihat paras seorang teman yang amat ku kenal dari balik selimut
tersebut. Saat aku berfikir apa suara langkah kakiku telah membangunkannya. Sungguh
menyesal jika hal itu benar.
Terlihat sepasang
mata merah yang menatapku tak seperti biasa. Awalnya aku berfikir mungkin mata
itu lelah dan ingin beristirahat sejenak.
Akupun tak berkata apa apa sampai tendengar hembusan nafas panjangnya
yang bagiku itu menandakan betapa berat perjalanan hari ini. Karena penasaran
dan mungkin hanya basa-basi seorang teman akupun bertanya “bagaimana hari ini
?”
Tiba-tiba mata
merah yang tadinya memandangku memunduk lesu dan mengeluarkan berlian berlian
cair. Cerita inipun dimulai dengan kata pembuka orang yang biasa dia panggil
sayang mengirimkan sebuah pesan singkat padanya. Pesan itu berisi “jangan
panggil sayang lagi, jangan hubungin aku atau nanti kamu aku olok olok ”. Ya
setidaknya kata kata itu yang paling dia ingat. Tanpa berpikir panjang aku
langsung paham kearah mana pembicaraan ini. Sebagi rasa simpatiku akupun
bertanya padanya “kenapa dia bisa bilang gitu ?”. Dengan nada tersendat sendat dia menjawab “Awalnya dia ngajak jalan-jalan naek mobil
terus aku nolak akhirnya dia bilang gitu.” Sesaat setelah itu airmata pun tak
terbendung banyaknya bak kran bocor yang lupa di ku matikan tadi pagi. Tak
tahan dengan hal itu aku bertanya lagi “trus kenapa kamu gak mau ?” . Dia
menjawab lagi “ngajaknya nginep”. Akupun melanjutkan pertanyaanku kembali “trus
kenapa nangis ? ” dia hanya terdiam, sepertinya tak mempunyai jawaban dengan
pertanyaan ku kali ini.
Ya itulah Sedikit
kutipan cerita yang dapat kubagi pada
kalian. Tentang laki-laki yang ingin dekat dengan orang yang dia sayang dan
seorang perempuan yang tengah mabuk dengan cintanya. Ah sial memang, kenapa
orang itu berkutat dengan kata-kata itu padahal ada banyak hal yang lebih dari
pada cinta. Sedikit berbelok dari cerita
itu dalam sebuah majalah tempo yang kebetulan tadi malam ku baca. Dalam majalah
itu cinta diartikan menerima apa adanya tanpa mempertimbangkan sebuah untung
rugi. Setidaknya itu definisi yang bagus untuk saat ini pengertian cinta kali
ini.
Mungkin aku
sedikit berkaca pada diriku dimasa lalu ketika aku pernah merasakan apa yang
namanya cinta buta. Buta bukan berarti kehilangan penglihatan karena ada organ
dalam indra penglihatan yang rusak. Tapi, ketika aku menganggap semua yang ku
lakukan paling benar dan mengindahkan kata orang lain. Itu sedikit perjalanan
yang pernah ku alami tentang kata cinta sampai aku bertemu dengan kamu. Panggil aja R. kamu yang mengajari aku tentang bagaimana
menghargai dan memperlakukan cinta. Cinta yang menurutmu bukan soal memiliki,
bertemu, bersama atau hal fisik lainnya. Tapi bagaimana kita bisa menjadi yang
terbaik untuk orang yang spesial. Entah dengan cara apa itu berbeda beda.
Sekarang aku bingung
harus menjelaskan seperti apa tapi aku kutip nasehat darimu. Jika memang benar
ada orang yang mencintai kita secara utuh maka bertanyalah padanya. Bukan
bertanya alasan “mengapa dia suka dengan saya?” tapi tanyakanlah “kenapa anda
pantas untuk saya ?” setidaknya itu bisa kamu lalukan untuk menguji apakah
seorang mencintaimu secara tulus kawan. Rasa tulus itu bukan dengan kamu rela
menyerahkan semua demi cinta kawan. Tapi rasa tulus itu seberapa kamu menjaga
sebuah kepercayaan yang telah diberikan oleh malaikat tak bersayapmu. Ya
malaikat tak bersayap itulah ayah dan ibu. Mereka memang tak memiliki sayap
seperti malaikat yang dituliskan dalam legenda legeda kuno. Namun mereka lebih
dari malaikat yang selalu menjagamu.
Sekali lagi
kawan hidup itu bukan hanya soal cinta
tapi masih banyak hal lain yang bisa kita lakuin. Kalau aku dengan
melihat senyum orang lain aku mendapat sebuah kebahagian baru maka itulah cinta
bagiku
Comments
Post a Comment