Mau Tidak Mau Perempuan Itu Tetap Lemah
Saya baru sadar seberapa lemahnya wanita terhadap tindak pelecehan, kekerasan, dan perilaku diskriminatif lainnya. Ini adalah pengalaman pertama saya. Saya tinggal di kosan yang kebetulan bersebelahan dengan pemandu karaoke atau bahasa kerennya lady companion (LC). Jadi sudah biasa jika waktu tengah malam ada orang ketawa ketiwi atau pulang dalam keadaan sempoyongan. Seperti manusia pada umumnya. Saya berusaha melakukan salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Menyesuakan diri dengan ritme lingkungan yang berbeda. Sesekali menyapa atau berpamitan ketika hendak berangkat kerja menjadi hal rutin yang saya lakukan. Tak ada yang mengusik pikiran saya, hingga kejadian tadi pagi. Saat itulah saya begitu berharap menjadi laki-laki sepertinya akan lebih menyenangkan. Kejadiannya ada seseorang yang menetuk pintu kamar saya dan memanggil-manggil saya “mbak... mbak.... mbak tuban... berulang ulang kali”. Saya terbangun kaget, tak biasanya hal semacam itu terjadi. Sambil kriyip kriyip ...